Menulis itu berbeda dengan mengarang. Menulis adalah kegiatan kebahasaan produktif yang merangkaikan beragam tulisan, baik bersumber dari tulisan orang lain maupun pemikiran penulis. Mengarang dapat didefinisikan sebagai kegiatan mengeluarkan pikiran imajinatif menjadi bentuk karangan. Berdasarkan definisi itu, tentu akan ditemukan perbedaan yang mencolok, bahwa menulis sering terinspirasi oleh tulisan sebelumnya. Jadi, penulis menjadikan tulisan orang lain sebagai sumber pengetahuan dasar untuk menulis bukunya. Buku baru yang ditulisnya dapat memperkuat buku sebelumnya, melengkapi, dan atau menolak. Maka dari itu, pada bagian akhir sebuah buku, penulis wajib mencantumkan daftar pustaka. Ini tidak dilakukan oleh pengarang. Apakah Anda pernah melihat daftar pustaka pada bagian akhir sebuah novel?
Berkenaan dengan itu,
Buku adalah gudang ilmu dan membaca adalah kuncinya.
penulis yang jujur harus menuliskan sumber bacaan yang pernah digunakan untuk penulisan bukunya. Penulis yang jujur harus mengakui bahwa tulisannya merupakan kompilasi beragam informasi dan pengetahuan yang diperoleh dari membaca buku karya orang lain. Jadi, penulis yang jujur selalu berpedoman kepada kejujuran bersikap: setiap buku selalu saling menginspirasi. Oleh karena itu, penulis yang jujur perlu berterima kasih kepada penulis pandahulunya dengan menuliskan bukunya dalam daftar pustaka. Lalu, bagaimanakah menulis daftar pustaka yang benar?